Apologise (Ini bukan chapter, hanya kesalahan pengarang)

Kamis, 23 Oktober 2008

Bagi yang memenangkan lomba cerdas cermat, dengan segala hormat, respects, dan permintaan maaf yang mendalam, SAYA MINTA MAAF!!!

Bukannya sengaja, namun karena dipaksa oleh kondsisi (mengetik dilab komputer dalam jam pelajaran dan diHIMPIT oleh waktu yang lebay) maka saya jadi lupa kana satu hal yang membanggakan itu..

MAAF
MAAF
MAAFKAN DAKU

XA's gloRy (chap 5)

Sabtu, 18 Oktober 2008

Aku sengaja melongkapi kejadian saat lomba 17 Agustusan, mengapa? Karena menurutku tidak ada hal yang harus kita banggakan. Well, MENGIKUTI lomba itu sebenarnya bisa kita banggakan, mengingat betapa banyak kelas yang berpikir lebih baik mengeluarkan uang daripada mengikuti lomba DAN memeriahkan suasana.

Namun untuk pagi ini, semua terasa berbeda.

Bazaar yang jelas digelar memang sebagian dijaga oleh murid-murid. Namun kericuhan yang sesungguhnya tidak terjadi disitu. Kehebohan terjadi saat kami mendapatkan berita yang baik. SANGAT baik, bahkan.


Bagaimana tidak?? Kami memenangkan lomba debat Inggris!! Dan Vocal group Mandarin kami juga tidak kalah membanggakan, meskipun tidak berhasil meraih juara 1,2,atau 3!!!!!!!!!!!! Sungguh sangat membanggakan. Tak kusangka kami bisa benar-benar memenangkan seBUAH lomba ketika kami hanya berharap tidak mempermalukan nama kelas!!!

Apalagi saat malamnya, ketika kami mengikuti acara Haloween, kami kembali dikejutkan oleh kabar yang sangat menggembirakan. Apalagi?? Kelas kami memenangkan fashion terseram kategori lelaki!! Bagaimana kami tidak 'WOW'???

Kalau ada satu hal yang kuingat (kontradiksi dari chap sebelumnya). Memang kitalah yang membuat diri kita tidak sempurna. Namun apalah artinya sempurna kalau diri kita tidak menghargainya? Ternyata, walaupun kesempurnaan itu tidak nyata, setidaknya kemenangan ini nyata

The Only Thing I Know....(chap 4)

Seperti layaknya sekolah lain, kami para murid dipaksa untuk melakukan kerja rodi, yakni:
1. Belajar
2. bElajar
3. beLajar
4. belAjar
5. belaJar
6. belajAr, dan
7. belajaR

Ya..begitulah nasib kami yang malang...kami bahkan tidak mempunyai waktu untuk memikirkan masa depan. Perpisahan jalan sudah didepan mata....apakah dari kami ada yang memilih jalan kematian dan penghabisan? Ataukah mereka memilih jalan berbatu dan rindang? Kami tidak tahu..dan kami belum sempat berpikir..saat itu.



Tak terasa beberapa bulan telah berlalu,...
Bulan Oktober yang ceria pun akan segera berakhir (Kisah Super Camp akan diceritakan dalam chapter terpisah)
dan pesta Haloween yang kami tunggu2 akan segera dilaksanakn..

Dresscoat yang digunakan adalah bernuansa gelap. OSIS bahkan menjual beberapa topeng dan sebagainya. Anak-anak yang ingin mengikuti lomba fashionpun sibuk mendiskusikan apa yang akan mereka pakai saat pesta nanti.
Para anggota band yang ditugaskan untuk memeriahkan acara juga sibuk berlatih

Dan aku merasa kalau hanya aku yang tidak memiliki interest ke arah pesta itu.
Mengapa? Mengapa aku begitu berbeda dengan mereka yang selalu bisa tertawa? Mereka yang bisa tersenyum dan menyongsong datangnya hari esok tanpa beban, Mereka yang menghargai esensi waktu dan dengan cara apapun juga berusaha untuk memanfaatkannya, Mereka yang mengejar mimpi mereka...

Dan..Mereka yang menyadari ketidakmampuan mereka untuk merubah takdir, meskipun mereka tahu mengapa mereka tidak bisa mengubahnya....
Aku tahu ini agak terdengar filosofis dan mungkin sedikit klise, namun apalah daya, aku tak bisa merubah apapun yang telah terjadi. Aku hanyalah seorang manusia, yang secara kebetulan memiliki keinginan untuk menulis, meskipun aku tahu bahwa tulisanku belum sempurna, dan meskipun aku mengetahui hal-hal yang membuat tulisanku tak sempurna, namun tak bisa mengubahnya.

Satu hal yang aku tahu: Yang membuat kita tidak sempurna adalah..kita sendiri