Last Chapter for The Fanatic Class

Jumat, 23 Januari 2009

Oke, aku tahu selama ini tulisanku mungkin bukan hanya membawa hal yang baik, tetapi juga hal yang buruk. Aku menyadari bahwa tidak banyak orang yang melihat tulisanku, yang menjadi saksi bisu dari kata-kata yang menyeruak dari bibirku, yang telah kutumpahkan kedalam bentuk tulisan.
Namun perasaan ini nyata: aku ingin menulis. Mungkin dengan menulis-lah satu-satunya cara agar aku bisa menyembuhkan rasa hausku akan kenangan.
Aku adalah orang yang hidup dimasa lalu.
Namun pada saatnya dibutuhkan, aku bisa hidup dimasa yang akan datang.
Sayangnya aku tidak bisa menjalani hidupku sekarang sebaik-baiknya, dan aku menyesali hal itu.

Kelas XA bukan saja menjadi kelas yang menutuplembaran akhirku sebagai murid pembenci, tetapi juga membuka pandanganku lebar-lebar tentang berbagai kemungkinan yang ada, tentang segala yang biasanya tidak kuperhatikan, tentang apapun yang terjadi disekitarku.

Kalas itu telah menjadi jalan terakhir, bagian dari suatu struktur bangunan terakhir yang menopang berdirinya aku sekarang.

Kalau kau bertanya apa yang menopangku sekarang, aku tidak akan menjawab XA lagi. Sebab daripada menopang, aku lebih suka dianggap telah melebur bersamanya. Aku memang sangat menjiwai peranku disana, namun itu tidak bisa mengaburkan pandanganku sekarang, bahwa waktu terus berjalan.

Salah seorang temanku, yang dulunya tidak kusangka bisa bicara begini berkata: 'waktu itu adalah satu-satunya ahl yang benar-benar harus ditakuti selain Yang Diatas. Waktu bisa merenggut segalanya, dan waktu bisa membuat hidupmu menderita, bila kau tidak memanfaatkannya"

Filosofi demi filosofi sudah kujahit erat dibawah papan namaku sendiri, dan aku semakin banyak menyadari hal baru. Mungkin bagi sebagian orang, hal-hal yang kusadari tidaklah relevan dengan apa yang kuhadapi didunia nyata.

Namun bagi mereka yang beranggapan kenangan hanya untuk dikenang, itu salah.

Bagiku, menurut filosofiku, kenangan adalah sesuatu yang bukan saja perlu dikenang, tapi juga perlu diperkuat. Namun jangan sampai kenangan mengambil alih pikiranmu. Sebab kau hidup sekarang berkat masa lalumu, dan kau menjalani hidupmu dimasa sekarang, serta menantikan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.



Terima kasih sudah menyertai blogku dari awal sampai akhir, akhirnya aku menyadari bahwa dengan kemampuan tulisanku yang sekarang, aku tidak akan mungkin bisa menggambarkan kelasku dengan sempurna. Aku akan terus menulis, dan mungkin suatu saat nanti aku akan benar-benar membuat buku tentang hal yang kutulis disini.